√ Jika Anda Sering Ketindihan Inilah Penyebabnya - AhzaaMedia

Jika Anda Sering Ketindihan Inilah Penyebabnya

Jika anda posisi tidur dalam keadaan susah bergerak dan tidak dapat biacara? apakah anda pernah mengalaminya
 
    Dalam dunia medis kondisi ini disebut dengan Sleep paralysis kondisi tubuh seseorang sudah tidak bisa bergerak dan biacra saat tidur. Kondisi biasanya terjadi selama beberapa menit dan detik
keadaan seperti ini dapat memicu rasa cemas dan panik pada seseorang, kondisi juga bisa terjadi pada semua kalangan. Kondisi seperti ini juga bisa menyebabkan kecemasan sangat berpengaruh pada kesehatan mental. Dikutip dari dinas kesehatan kondisi ini jika dirasa rasanya seperti lumpuh karena tubuh tidak bisa apa apa bahkan tidak bisa bicara tapi ini hanya terjadi sementara biasanya kondisi ini terjadi saat kita sedang tidur. Sleep paralysis juga bisa disertai dalam keadaan Halusinansi saat kejadian ini berlangsung, Halusinasi ini berbagai ragam jika dirasakan misal di dorong, bertemu seseorang, dan juga tubuh merasa melayang.

(sumber:niamhsteadd)

Terdapat dua jenis ketindihan dan proses terjadinya 
Sleep paralysis terdapat dua jenis yaitu Hypnopompic Sleep Paralysis, Hypnagogic Sleep Paralysis
 Hypnopompic Sleep Paralysis.

Selama tidur, tubuh manusia melewati dua fase utama, yaitu fase NREM (non-rapid eye movement) dan fase REM (rapid eye movement). Fase NREM terjadi ketika tubuh mulai merasa relaks, dan mata mulai terpejam. Setelah fase ini selesai, tubuh akan masuk ke fase REM. Pada fase REM, mata bergerak dengan cepat, dan mimpi mulai muncul. Seluruh otot tubuh pada fase ini berada dalam kondisi tidak aktif, sehingga tidak dapat digerakkan. Jika seseorang terbangun pada fase ini, fenomena yang dikenal sebagai "ketindihan" dapat terjadi.
Hal ini disebabkan oleh otak yang belum sepenuhnya siap untuk memberikan sinyal kepada tubuh untuk bangun. Akibatnya, tubuh terasa sulit digerakkan, meskipun mata telah terbuka dan kesadaran sudah pulih. Ketika mengalami kondisi ini, seseorang mungkin merasakan tekanan di dada yang membuat pernapasan terasa berat. Selain itu, halusinasi seperti kehadiran sosok lain di sekitar sering kali dirasakan. Halusinasi ini merupakan gejala umum yang sering menyertai fenomena ketindihan.
Hypnagogic Sleep Paralysis
Berbeda dengan Hypnopompic sleep paralysis yang terjadi ketika seseorang beralih dari tidur menuju bangun, Hypnagogic sleep paralysis terjadi saat tubuh bertransisi dari keadaan sadar menuju tidur.
Pada saat ini, tubuh perlahan kehilangan kesadaran. Namun, individu yang mengalami kondisi ini mungkin merasa seolah-olah masih sadar. Mereka masih dapat menyadari lingkungan sekitar, tetapi tidak mampu berbicara atau menggerakkan tubuh.

Cara menangani Sleep Paralysis
Sleep bisa sangat berdampak buruk pada kualitas tidur maka itu saya disini akan mengasih saran kepada anda bagaimana cranya menanganinya :

Lakukan Meditasi
Meditasi adalah metode relaksasi yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Dengan melakukannya sebelum tidur, meditasi dapat meningkatkan kualitas tidur sekaligus mengurangi risiko gangguan tidur, termasuk insomnia. Hal ini juga berdampak pada berkurangnya peluang mengalami sleep paralysis. Selain itu, meditasi bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati serta mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Lakukan Meditasi
Meditasi adalah metode relaksasi yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Dengan melakukannya sebelum tidur, meditasi dapat meningkatkan kualitas tidur sekaligus mengurangi risiko gangguan tidur, termasuk insomnia. Hal ini juga berdampak pada berkurangnya peluang mengalami sleep paralysis. Selain itu, meditasi bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati serta mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Gunakan kasur dan bantal yang nyaman.
Pastikan kamar tidur minim cahaya dan suara.
Hindari penggunaan perangkat elektronik, seperti ponsel atau televisi, setidaknya 30 menit sebelum tidur.
Meskipun Sleep paralysis sering dikaitkan dengan hal mistis di masyarakat, kondisi ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan roh halus. Untuk mencegah atau mengurangi Sleep paralysis, cobalah menerapkan langkah-langkah di atas. Jika keluhan tetap berlanjut meskipun sudah mencoba cara-cara tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Batasi Konsumsi Kafein
Minuman berkafein yang dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur dapat membuat sulit tidur dan meningkatkan kecemasan. Kondisi ini dapat berdampak pada menurunnya kualitas tidur, yang pada akhirnya meningkatkan risiko sleep paralysis. Sebaiknya, hindari minuman berkafein setidaknya 6 jam sebelum waktu tidur.
Hindari Konsumsi Alkohol
Meskipun alkohol terkadang membuat seseorang merasa mengantuk, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol sebelum tidur dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk kembali tidur. Menghindari alkohol dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan risiko sleep paralysis, yang paling penting nihh.

Apabila cara yang saya berikan tidak ada hasilnya saran saya segera dikonsultasikan kedokter agar bisa menanganinya.

Get notifications from this blog