Lawang Sewu Semarang, Bangunan Bernilai Sejarah dan Ikonik di Kota Semarang - AhzaaMedia

Lawang Sewu Semarang, Bangunan Bernilai Sejarah dan Ikonik di Kota Semarang

Lawang Sewu Semarang, Bangunan Bernilai Sejarah dan Ikonik di Kota Semarang
Salah satu bangunan yang menjadi ikon kota Semarang adalah Lawang Sewu. Lawang Sewu, yang berarti "Seribu Pintu" dalam bahasa Jawa, merupakan sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bangunan yang terletak di Jl. Pemuda No.160, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menjadi salah satu ikon budaya penting di kota ini.

sumber : https://heritage.kai.id/

Sejarah Lawang Sewu
Lawang Sewu awalnya dibangun sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Hindia Belanda pada tahun 1904 hingga tahun 1907. Bangunan yang dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam, berciri khas dominan lengkungan. Jika dilihat dari desainnya, bangunan Lawang Sewu berbentuk huruf L dan memiliki jendela dan pintu sebagai sistem sirkulasi udara dalam jumlah yang banyak. Jumlah pintu dan jendela  yang banyak tersebut membuat masyarakat menyematkan nama Lawang Sewu yang berarti seribu pintu pada bangunan tersebut.


Lawang Sewu Tahun 1930
Sumber : https://heritage.kai.id/


Lawang Sewu juga memiliki ornamen kaca patri unik buatan Johannes Lourens Schouten yang menyimbolkan kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api. Terdapat pula ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil berlapis tembaga di puncak menara air, dan hiasan perunggu pada puncak menara yang menambah keunikannya.

Selama masa penjajahan Belanda, Lawang Sewu difungsikan  sebagai Kantor Pusat Administrasi NIS kemudian pada tahun 1942-1945 Lawang Sewu diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai Kantor Riyuku Sokyoku yaitu Jawatan Transportasi Jepang. Selepas Indonesia Merdeka, yaitu tahun 1945, Lawang Sewu  menjadi Kantor Eksploitasi Tengah DKARI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia).

Lawang Sewu Tahun 1940
Sumber : https://heritage.kai.id/

Pada tahun 1946, Lawang Sewu pada masa agresi militer Belanda, dipergunakan sebagai markas tentara Belanda sehingga kegiatan perkantoran DKARI pindah ke bekas kantor de Zustermaatschappijen

Baru pada tahun 1949, selepas pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda, bangunan ini digunakan oleh Kodam IV Diponegoro, hingga tahun 1994 gedung ini diserahterimakan kembali kepada kereta api (Perumka) yang kemudian berubah meniadi PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Restorasi dilakukan pada tahun 2009  oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk  mengembalikan keindahan arsitektur asli bangunan dan memperbaiki fasilitas di dalamnya. Hingga pada tanggal 5 Juli 2011 Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A Lawang Sewu diresmikan. 

Wisata Sejarah 
Lawang Sewu kini telah menjadi sebuah museum yang menggambarkan sejarah dan kebudayaan Semarang. Museum ini menyajikan berbagai artefak, foto, dan informasi seputar sejarah Lawang Sewu, kereta api, serta perkembangan kota Semarang. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai ruangan dan koridor yang luas, mengagumi arsitektur megah, dan mendapatkan wawasan yang mendalam tentang masa lalu bangunan ini.

Selain museum, Lawang Sewu juga menjadi tujuan wisata yang populer di Semarang. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang untuk mengagumi keindahan bangunan ini, mengambil foto di area sekitarnya, dan mengikuti tur yang disediakan. Ada juga pertunjukan seni dan budaya yang diadakan di Lawang Sewu, menjadikannya tempat yang menarik untuk menikmati berbagai acara budaya. Berbagai fasilitas juga disediakan oleh pengelola Lawang Sewu untuk memberikan kenyamanan pada pengunjung seperti Toilet, Mushola, Ruang Laktasi, Perpustakaan, Smoking Area, Ruang P3K, dan Pojok Kuliner. 

Selain keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya, Lawang Sewu sebelumnya juga memiliki reputasi sebagai tempat yang angker. Beberapa cerita mistis dan legenda sering dikaitkan dengan bangunan ini. Hal ini menambah daya tarik Lawang Sewu sebagai destinasi wisata yang menarik bagi mereka yang tertarik dengan hal-hal supernatural.

sumber : https://heritage.kai.id/

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk
Lawang dibuka setiap hari dengan jam operasional
  • Jumat, Sabtu, Minggu : 08.00 - 20.00
  • Senin - Kamis : 08.00 - 17.00

Sementara itu, harga tiket untuk masuk Lawang Sewu adalah sebagai berikut :
  • Tiket Masuk Dewasa : Rp20.000
  • Tiket Masuk Anak-anak : Rp10.000
  • Tiket Masuk Wisatawan Mancanegara : Rp30.000
Secara keseluruhan, Lawang Sewu adalah sebuah bangunan bersejarah yang menarik di Kota Semarang. Keindahan arsitektur kolonialnya, nilai sejarahnya, dan daya tarik budayanya membuatnya menjadi tempat yang penting dalam konteks budaya dan pariwisata. 

Selamat Berwisata ke Semarang.

Disqus Comment

Ad Placement

Formulir Kontak